"Nggreh !" Itu teriakan kami saat melihat tumpukan lidi itu bergerak.
"Nggreh" atau "onggreh" adalah kata dalam bahasa Jawa yang artinya goyang atau gerak. Ini terjadi pada permainan masa kecil saya.
Waktu kecil, saya termasuk anak yang doyan sekali bermain. Tumbuh di lingkungan dengan banyak teman sebaya, koleksi permainan saya lumayan banyak juga. Dari mulai yeye ( lompat tali ), gatheng ( bola bekel ), kasti, dul-dulan ( petak umpet ), jamuran, gobak sodor, lurah-lurahan dan masih banyak lagi. Kalau ditanya mana yang paling favorit, sepertinya semua permainan itu saya suka.
"Nggreh" atau "onggreh" adalah kata dalam bahasa Jawa yang artinya goyang atau gerak. Ini terjadi pada permainan masa kecil saya.
Waktu kecil, saya termasuk anak yang doyan sekali bermain. Tumbuh di lingkungan dengan banyak teman sebaya, koleksi permainan saya lumayan banyak juga. Dari mulai yeye ( lompat tali ), gatheng ( bola bekel ), kasti, dul-dulan ( petak umpet ), jamuran, gobak sodor, lurah-lurahan dan masih banyak lagi. Kalau ditanya mana yang paling favorit, sepertinya semua permainan itu saya suka.
Tapi ada satu permainan yang saat ini saya tidak pernah melihatnya lagi, bahkan sulit untuk dicari padanannya. Permainan sederhana ini bernama lurahan. Dinamakan lurahan karena memang ada satu "lurah" dalam permainan ini yang mempunyai kekuasaan lebih dibanding yang lain.
Permainan ini hanya membutuhkan beberapa batang lidi dan kapur untuk menggambar bidang permainan. Jumlah lidi dan luas bidang permainan bebas sesuai kesepakatan bersama. Dulu kami menggambar bidang permainan di lantai. Sedangkan lidinya bisa mengambil dari sapu lidi yang ada di rumah kami. Permainan ini bisa dimainkan oleh dua orang atau lebih.
Permainan ini hanya membutuhkan beberapa batang lidi dan kapur untuk menggambar bidang permainan. Jumlah lidi dan luas bidang permainan bebas sesuai kesepakatan bersama. Dulu kami menggambar bidang permainan di lantai. Sedangkan lidinya bisa mengambil dari sapu lidi yang ada di rumah kami. Permainan ini bisa dimainkan oleh dua orang atau lebih.
a : lidi lurah, b : lidi keluar garis permainan, c : lidi bengkok |
- Saat mengambil batang lidi tidak boleh membuat lidi lainnya "onggreh" ( = bergerak ). Bila terjadi gerakan maka permainan berakhir. Giliran diberikan untuk pemain berikutnya
- Lidi hanya boleh diambil dengan tangan kosong atau dengan bantuan lidi lurah.
- Masing-masing lidi mempunyai nilai yang berbeda sesuai kesepakatan, misal lurah : 50, lidi bengkok : 30 dan lidi biasa : 10.
- Wasit/pengawas permainan adalah semua pemain yang ada.
Mari mulai bermain ...
Pemain pertama memulai permainan dengan menggenggam semua lidi dan menjatuhkannya di atas bidang permainan. Lidi akan jatuh berserakan. Lidi yang keluar garis tidak diikutkan dalam permainan ( tidak dinilai ).
Lidi lurah boleh mencungkil lidi lainnya .. |
Apabila saat mengambil lidi kita menyenggol dan membuat lidi lainnya bergerak maka permainan berakhir. Permainan dimulai dari awal lagi untuk pemain berikutnya. Poin dihitung dengan menjumlahkan nilai lidi yang berhasil dikumpulkan.
|
Permainan sederhana ini melatih kesabaran, ketelitian dan keterampilan. Selain itu ada kebersamaan dan sportifitas dengan aturan permainan yang disepakati bersama. Sekilas tampak membosankan tetapi menjadi menyenangkan karena dilakukan dengan 2 orang teman atau lebih.
Ada banyak nilai yang bisa diambil dari permainan tradisional. Sayang. kini posisinya tergantikan oleh gadget dan media sosial. Karena berbagai alasan, banyak orang tua lebih memilih memberikan gadget dari pada mengajarkan permainan tradisional. Ini salah satu sebab mengapa permainan tradisional semakin tak dikenal.
Ada banyak nilai yang bisa diambil dari permainan tradisional. Sayang. kini posisinya tergantikan oleh gadget dan media sosial. Karena berbagai alasan, banyak orang tua lebih memilih memberikan gadget dari pada mengajarkan permainan tradisional. Ini salah satu sebab mengapa permainan tradisional semakin tak dikenal.
Tulisan ini diikutkan dalam Giveawaay Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh Mama Calvin dan Bunda Salfa.
wah, beneran aku sudah lupa permainan ini, tapi baca blog ini aku jadi ingat lagi, memang seru ya
ReplyDeleteIya, permainan murah meriah tapi seru ..he.
Deletekalo udah main yang ini,, ibuk pasti marah-marah. Sapu lidinya abiss.. haha
ReplyDeleteAtau kalau nggak habis, ikatan sapunya jadi longgar, he ..
DeleteWah, lucu lucu, kalo gak dulu di kampung saya namanya "sada sada-an". Salam kenal, kunjungan baliknya di blog saya ya, http://amir-silangit.blogspot.co.id/2016/01/mengenang-era-90-dengan-memainkan.html terimakasih :D
ReplyDeleteBerarti lebih halus namanya. Sada bahasa Jawa halus dari biting. Salam kenal juga.
DeleteSegera meluncur ..
Aih kalau saya malah belum tau permainan ini he he
ReplyDeleteNah, sekarang sudah tahu. Ayuk mainkan ..he
Deletesaya baru ingat sama permainan ini, memang mengasyikan :)
ReplyDeleteIya Mba, serius tapi asyik.
Deleteaku pernah juga main kaya ginian, doh ktauan jadulnya uy
ReplyDeleteWah, sama kayak saya dong. Jadul ...
Deleteaku baru tahu malah permainan ini, seru juga ya permainana masa kecil. Dari postingan ini jadi tahu aneka permainana jaman kecil. Terima kasih sudah berpartisipasi ya
ReplyDeleteIya, Mba. Saya jadi mengingat kembali berbagai permainan saat saya kecil dulu dan tahu permainan anak-anak dari daerah lain.
DeleteTerima kasih kunjungannya Mba.
terima kasih telah mengingatkan permainan onggreh
ReplyDeleteSama-sama Mbak.
Delete