Mari Mengulik Isi Tas Saya

Tas ideal ala saya adalah tas dengan banyak kantung dan mudah dicuci. Dua hal itu yang selalu menjadi pertimbangan saya kalau lagi pilih-pilih tas. Tas dengan banyak kantung atau beberapa kompartemen di bagian dalam membuat isi tas lebih rapi. Dan harus mudah dicuci karena saya termasuk "brak bruk" ( = asal taruh ) sama yang namanya tas.
Dan karena kemana-mana naik motor, tas sebisa mungkin harus masuk ke dalam jaket yang saya pakai ( plus mantel baju kalau pas hujan ).

Ini adalah tas selempang kesayangan saya. Ukurannya terbilang kecil untuk dipakai sehari-hari. Tapi karena sudah sreg, ya sudah, tas ini yang selalu dipakai.


tas selempang

Kantung terluar adalah tempat untuk benda-benda kecil yang kadang-kadang harus segera ditemukan, misal kunci motor beserta kartu parkirnya. Sedangkan kantung paling dalam adalah tempatnya pembalut atau pantyliner. Dan khusus untuk pembalut ini memang harus berada tempat paling aman. Karena kalau kececer di tempat umum , wah bisa gimana gitu.
Tentang pembalut ini, ada cerita dari teman saya. Waktu itu dia naik motor dan ada razia polisi lalu lintas. Entah karena tergesa-gesa atau apa, waktu ngubek-ubek isi tasnya nyari SIM/STNK, eh keluar tuh pembalut dari dalam tasnya, dua merk sekaligus. Jadi malu deh sama pak polisinya, he.

Yups, kembali ke isi tas saya ...
Tas ini bagian dalamnya terbagi menjadi 3 kompartemen. Isinya bisa berganti-ganti sesuai dengan kebutuhan. Tapi ada beberapa barang yang hampir selalu saya bawa.




Buku Catatan
Buku ini saya gunakan untuk mencatat segala macam catatan, dari mulai pesan-pesan penting, hutang piutang, catatan belanja dan rencana kegiatan yang tidak boleh terlewat. Buku ini juga menjadi tempat berbagai macam kertas-kertas kecil seperti kuitansi, tagihan, struk belanja dan lain-lain. Kebiasaan saya menyelipkan kertas-kertas itu yang membuat buku ini terlihat lebih tebal dari aslinya.
Beberapa amplop kecil juga selalu saya selipkan di buku ini. Amplop ini kadang dibutuhkan saat ada acara tak terduga seperti takziah atau bezuk teman sejawat yang sakit.

Dompet
Ada dua dompet di tas saya. Dompet yang hitam itu berisi kartu identitas, SIM/STNK dan beberapa kartu penting lainnya. Sedang dompet satunya berisi uang tunai yang dipakai sehari-hari untuk belanja atau beli sesuatu. Ada ceritanya kenapa ada dua dompet di tas saya. Dulu saya pernah kehilangan sebuah kartu penting dan kemungkinan jatuh pada saat buka-buka dompet di ATM. Tak ingin kejadian serupa terulang lagi, saya memilih memakai dua dompet seperti sekarang ini. Jadi dompet besarnya hanya dibuka pada waktu tertentu, misal saat ambil uang di ATM atau kalau ada razia polisi.

Dusgrip
Kotak kecil ini berisi alat tulis seperti pulpen, pensil, type-x dan alat2 tulis lainnya. Karena pekerjaan sehari-hari tak lepas dari kegiatan tulis menulis, maka dusgrip ini juga penting untuk selalu dibawa. Dulu saya punya tempat pensil dari bahan yang lentur, jadi mudah masuk ke tas. Tapi karena rusak dan belum dapat penggantinya jadi pakai dusgrip kotak ini.


Dompet flash disk 
Dompet ini berisi flash disk, token PIN dan buku petunjuk sms banking. Ada juga beberapa pin yang dipakai saat dinas.

Power bank  Karena kapasitas baterei smartphone yang nggak begitu besar, power bank selalu saya bawa. Kebetulan power bank ini bentuknya tipis jadi bisa luwes masuk ke dalam tas. Dan tentu saja bersama power bank, ada smartphone di tas saya.

Sikat gigi
Sikat gigi hanya dibawa kalau bepergian jauh atau ada kegiatan seharian. Biasanya pasangannya sama mukena. Tapi pastinya butuh tas lebih besar untuk membawanya.

Dan walaupun si empunya seorang wanita, kosmetik jarang ada di tas saya. Kalaupun ada mungkin hanya bedak. Lipstik juga tak ada ? Nah ini dia, beberapa kali mencoba merk lipstik, nggak pernah ada yang cocok, malah bibirnya pecah-pecah. Jadi sebagai gantinya saya pakai minyak zaitun ( no. 7 ) untuk pelembab bibir. Nampaknya saya lebih berjodoh dengan minyak zaitun daripada lipstik, he.

Karena koleksi tas saya tidak banyak jadi ke mana-mana tasnya ya itu-itu saja. Tinggal isinya saja yang dibongkar pasang sesuai selera. Waktunya dicuci, baru ganti pakai tas lainnya. Begitu seterusnya ...

Duh, tasnya kecil tapi panjang juga ceritanya, he. Kiranya cukup sekian tulisan saya ( supaya tidak lebih panjang lagi ),  semoga bermanfaat dan menginspirasi.






7 comments:

  1. Hai mbak...kunjungan balik nih... Salam kenal yaa....sesama sleman trnyata :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, ternyata sesama Sleman, he. Terima kasih kunjungannya, Mbak. Semoga sukses selalu ya ...
      Amiin

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Aku udah lama banget gak punya kotak pensil.. biasanya cuma bawa pulpen sebiji trus cemplungin tas. hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dusgrip ini yang bikin awet muda, Mbak.
      Kayak mahasiswa terus ..he he ..

      Delete
  4. Halo mbak.. :)
    Makasih udah ikutan ya.. seneng banget dikasih liat isi tasnya.
    Tasnya ajaib ya, kecil tapi isinya bisa muat banyak.
    Dan aku baru tau kotak pensil itu namanya dusgrip..hahahah, beneran deh ;D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Mbak. Senang ikut GA nya.
      Dusgrip, bahasa jadul mungkin itu, he ..he ..

      Delete

Terima kasih telah berkunjung. Maaf komentar akan dimoderasi terlebih dahulu. 🌼🌻🌸