Selalu dibutuhkan sarana untuk menyalurkan hobi. Hobi memancing butuh kail, hobi main bola, pastinya harus ada bola. Begitu juga dengan yang hobi memasak, pasti koleksi alat masaknya bertumpuk di dapur. Tidak terkecuali saya yang senang coba-coba membuat kue, setiap melihat alat baking, pasti kepingin beli. Lapar mata kalau orang bilang.
Berikut ini adalah beberapa alat yang sangat membantu untuk menyalurkan hobi saya :
1. Mikser
Ini
adalah mikser kedua saya. Suatu ketika saya bersama keluarga sedang mencari
alat2 rumah tangga di toko alat dapur. Nah, saya iseng bertanya pada pramuniaga harga mikser plus dengan dudukannya. Saat itu belum ada niatan beli, karena mikser di rumah masih bagus. Namun adik saya yang saat itu sudah
bekerja dan punya gaji sendiri mau membelikannya untuk saya. Jadilah saya punya dua mikser.
Mikser dengan dudukan sangat bermanfaat, karena selama menunggu pengocokan, kita dapat mengerjakan hal yang lainnya. Misalnya saat kita membuat bolu kukus mekar. Adonan bolu kukus mekar membutuhkan pengocokan yang relatif lebih lama. Nah, supaya tangan tidak pegel pegang miksernya, gunakan dudukan minder ini.
Hand mikser dengan dudukan sering disebut standing mikser. Jangan salah kaprah ya dengan mikser 'heavy duty'. Kalau mikser heavy duty mesin ada pada body nya dan punya power yang lebih besar, sedangkan standing mikser adalah hand mikser yang disertai dengan dudukan.
Mikser dengan dudukan sangat bermanfaat, karena selama menunggu pengocokan, kita dapat mengerjakan hal yang lainnya. Misalnya saat kita membuat bolu kukus mekar. Adonan bolu kukus mekar membutuhkan pengocokan yang relatif lebih lama. Nah, supaya tangan tidak pegel pegang miksernya, gunakan dudukan minder ini.
Hand mikser dengan dudukan sering disebut standing mikser. Jangan salah kaprah ya dengan mikser 'heavy duty'. Kalau mikser heavy duty mesin ada pada body nya dan punya power yang lebih besar, sedangkan standing mikser adalah hand mikser yang disertai dengan dudukan.
2. Oven Tangkring
Ini adalah oven tangkring atau biasa juga disebut oven kompor atau oven kodok. Oven tangkring ini adalah yang kedua yang saya pernah punya. Yang pertama dulu jarang dipakai dan kebetulan memang bahannya tidak awet. Oven kedua ini selain bahannya lebih bagus dan juga sering dipakai jadi malah lebih terawat dan tidak cepat rusak.
Termometer ovennya dibeli terpisah. Saya mendapatkannya di toko alat bangunan. Termo oven tersebut adalah spare part oven gas bear, tapi ternyata ukurannya bisa masuk di oven saya. Sebenarnya ingin beli termo oven yang lebih kecil-yang mirip stopwatch, namun di daerah saya nampaknya sulit menemukan benda itu, harus beli lewat penjualan online dan mungkin harganya lebih mahal.
Termometer ovennya dibeli terpisah. Saya mendapatkannya di toko alat bangunan. Termo oven tersebut adalah spare part oven gas bear, tapi ternyata ukurannya bisa masuk di oven saya. Sebenarnya ingin beli termo oven yang lebih kecil-yang mirip stopwatch, namun di daerah saya nampaknya sulit menemukan benda itu, harus beli lewat penjualan online dan mungkin harganya lebih mahal.
Baca juga : Ovenku Oven Tangkring.
3. Loyang Tulban
Loyang ini adalah adalah jenis loyang yang bisa diandalkan oleh pemula. Karena dengan loyang ini cake dijamin matang merata dan tidak khawatir bagian tengah kurang matang. Kan kalau pakai loyang ini bagian tengahnya nggak ada, he !. Bila pakai loyang kotak atau bulat, kadang bagian tengah cake belum matang sementara bagian pinggirnya sudah kelewat matang. Sampai sekarang saya masih suka menggunakan loyang ini. Maklumlah karena masih termasuk amatir, jadi masih takut2 kalau cake nya nggak matang merata.
4. Waskom stainless
Waskom
stainless punya kelebihan mudah dibersihkan. Berbeda dengan waskom plastik yang
berpori yang memungkinkan lemak
tertinggal dan menempel sehingga menyebabkan kocokan telur tidak mengembang
dengan bagus. Menurut banyak testimoni, waskom yang lebar lebih cepat
membuat adonan kental berjejak bila dibanding waskom bawaan dari mikser yang bentuknya
agak cekung. Untuk sponge cake kita bisa mengandalkan waskom jenis ini.
Baca juga tentang adonan kental berjejak di Tips Dapur.
5. Cetakan Donat
Donat adalah termasuk snack favorit di rumah saya. Dulunya saya membentuk donat dengan tangan, hasilnya bentuk donat kurang rapi. Setelah menemukan cetakan donat ini, hasilnya menjadi lebih rapi. Saya lebih suka memakai cetakan yang ukuran besar sehingga bagian pinggir donat tetap mulus dan tidak terpotong. Semakin ke sini karena rajin baca-baca, mendapat ilmu baru dari webnya NCC cara mencetak donat dengan pralon stainless. Nah, meniru cara itu saya sering juga menggunakan cutter cookies bundar untuk membolong donat.
Baca juga : Step-step Membuat Donat Kentang.
6. Loyang Kue Kering
Loyang
pendek ini biasanya hanya keluar menjelang lebaran untuk membuat kue kering. Di
luar waktu itu jarang digunakan. Oya, satu dari loyang-loyang ini saya
gunakan untuk mengamalkan ilmu pasir. Kebetulan ukuran
luasnya sama dengan oven. Caranya : taruh pasir di loyang secara merata,
letakkan di dasar oven. Nah, dengan bantuan rak pasir ini panas oven akan lebih
merata dan kerja oven semakin baik.
Baca juga : Tips Membuat Kue Kering.
salah satu loyang untuk rak pasir |
Begitulah
cerita saya seputar alat2 perbakingan. Saran saya sebaiknya belilah alat-alat
yang memang bermanfaat dan memang sering kita gunakan. Pertimbangkan
juga apakah alat bisa awet disimpan dalam waktu lama. Apalagi kalau membuat
kuenya untuk konsumsi sendiri saja, tentunya banyak alat-alat yang akan tersimpan
lama dan resikonya akan rusak. Pertimbangkan juga apakah harga alat sebanding dengan manfaat yang akan kita ambil. Jangan terburu-buru membeli alat yang kita inginkan, hingga
suatu saat kita menemukan yang lebih bagus dan akhirnya alat lama jadi nggak
kepakai. Pengalaman saya sendiri banyak alat yang dibeli, tapi tidak rajin digunakan, akhirnya hanya ditimbun di almari.
Akhir kata, happy baking !
Akhir kata, happy baking !
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung. Maaf komentar akan dimoderasi terlebih dahulu. 🌼🌻🌸