Menjelang lebaran beberapa tahun lalu, saya kembali bersemangat untuk membuat kue kering sendiri, sehingga keinginan membeli oven kembali muncul. Dan mulailah saya berburu oven yang cocok untuk dapur di rumah dan sepadan dengan budget.
Oven listrik tentunya menjadi salah satu pilihan bila dilihat dari sisi 'praktis'nya. Seperti kita tahu bahwa si oven listrik dilengkapi dengan 'timer' dan pengatur suhu sehingga saat proses memanggang kita bisa mengerjakan yang lain. Namun hasil survey ke beberapa toko menunjukkan bahwa oven listrik membutuhkan daya listrik yang besar. Sangat riskan untuk dipakai di rumah saya yang tegangannya rendah. Bisa-bisa pas lagi memanggang kue, lampu di rumah padam semua, he.
Keputusannya waktu itu, lupakan saja keinginan untuk memiliki oven listrik. Lalu pilihan beralih pada oven tangkring atau oven kompor atau ada juga yang menyebutnya oven kodok. Selain harganya yang jauh lebih murah, oven kompor tidak akan mempengaruhi konsumsi listrik di rumah.
Baca juga : Pengalaman Menggunakan Oven ListrikSaya membeli oven tangkring ini di sebuah toko peralatan dapur di Jogja. Saya lihat ukurannya pas dengan kompor di dapur. Dan yang jelas harganya jauh lebih murah dibanding oven listrik yang watt-nya kecil sekalipun.
Oven saya ini dilengkapi dengan termometer yang menempel pada kaca depan. Pada awal-awal pemakaian, hasilnya belum seperti yang diharapkan. Misalnya waktu memanggang bolu, kematangannya tidak merata, bagian luar sudah matang kecoklatan sementara bagian dalamnya masih agak mentah. Waktu itu saya memanggang berdasarkan suhu yang terlihat di termometer si ovennya, yang belakangan ternyata diketahui kurang valid.
Oven saya ini adalah model no.4. Ukuran luarnya sekitar 40cmX40cm dan loyang yang bisa masuk berukuran antara 24-26 cm persegi |
Dengan adanya termometer ini terlihat bahwa penunjuk suhu oven memang kurang valid. Penunjuk suhu ini berhenti di sekitar angka 150 dan tidak bergerak lagi, sementara termo satunya terus naik karena suhu dalam oven semakin meningkat.
Namun dengan adanya termo pada dasar oven, maka rak oven yang bisa difungsikan tinggal 2 rak saja, yaitu rak tengah dan rak paling atas. Untuk memanggang cake kita bisa meletakkannya di rak tengah, sedangkan untuk kue kering karena loyangnya pendek kita bisa memakai dua-duanya ( tengah dan atas ). Rak bawah terpaksa tidak difungsikan.
Saat membeli oven ini, ada 1 rak kawat bawaan yang sangat bermanfaat untuk menaruh loyang kue. Taruh rak ini di tingkat kedua ( tengah ) agar cake matang merata. Tapi karena hanya satu, saat memanggang kue kering dengan 2 loyang sekaligus, kita harus mencari loyang yang bisa pas ukurannya dengan ruang oven, jadi bisa nangkring di tatakan yang ada di sisi kiri dan kanan ruang oven. Kalau nggak pas ukurannya, loyang resiko jatuh ke bawah lho, he. Jadi sebelum beli loyang, sesuaikan dulu dengan ruang ovennya.
Baca juga : Ovenku Oven Tangkring IIUntuk rak paling bawah, karena tidak dipakai memanggang, saya manfaatkan untuk menaruh loyang pasir. Katanya loyang pasir ini bermanfaat untuk mengatasi panas oven yang kurang merata. Saya mendapat ilmu pasir ini dari milis NCC. Begini cara membuatnya : ambil loyang tipis ( misal : loyang kue kering ) taruh pasir, ratakan dan taruh loyang ini di dasar oven.
Karena oven ini menggunakan api kompor sebagai sumber panasnya kita harus pintar-pintar memonitor api kompor agar suhu tidak terlalu rendah sehingga kue terlalu lama matang atau api terlalu besar sehingga jadi gosong cakenya.
Oh ya, oven seperti ini ada dua model, yaitu model putaran hawa ( seperti punya saya ) dan model tempat arang. Untuk tipe pertama terdapat beberapa lubang di bagian atas oven untuk membuang panas. Menurut pengalaman beberapa orang yang sering menggunakan oven tangkring ini, bila lubang-lubang bagian atas dibuka akan membuang hawa panas keluar dan berefek pada bagian atas kue/cake menjadi kecoklatan. Saya sih tidak begitu mengamati hal ini.
Sedangkan untuk tipe kedua, yaitu model tempat arang, pada bagian atasnya ada cekungan untuk menaruh arang dan berfungsi sebagai api atas. Api atas ini dipakai untuk memanggang cake berlapis seperti lapis legit atau Maksuba kue khas Palembang. Saya sendiri belum pernah memakai oven tangkring model ini.
Itulah cerita seputar oven tangkring saya. Di tengah bermunculannya alat-alat baking yang semakin modern, oven ini masih oke. Masih tangguh dan menjadi partner setia untuk menyalurkan hobi baking saya. Selamat bikin kue !
sama dgn milik saya mbak...
ReplyDeletepantesan punya saya jadi gosong terus kuenya...
Oh ya, dicarikan termometernya jeng...
DeleteMba ini oven Hock nomor berapa? No 2 apa ga kegedean buat kompor gas biasa ya (2 tungku)? Thanks.
ReplyDeleteDi kotaknya tertulis : model no.4. Ukurannya kurang lebih 40cmx40cm. Tapi loyang terbesar yg bisa masuk cuma ukuran 24 cm. Saya biasa taruh di kompor gas 2 tungku. Untungnya pas...
DeleteIya. Ukuran 4 itu yang paling kecil. Saya juga suka masak. Tapi masih SuJu. Alias super junior...Wkwkwk...Masih belum Pro kayak Mba:) Saya dah beli oven yang no 3. Tapi kok laper mata pengen nukar yang no 2. Biar lebih banyak kapasitas yang dipanggang. Tapi setelah diliat2 kayaknya udah pas kalo yang no 3. Gede juga Mbak:) Btw blognya bagus loh, informatif juga. Thanks for sharing.
ReplyDeleteSama-sama. Terimakasih telah berkunjung.
DeleteBelum Pro Mbak Ros, tapi hobi coba-coba. Soal oven pastikan mantep dulu deh, supaya manfaatnya maksimal. Oke, happy baking !
ReplyDeletembak Yoen....saya juga pke hock tp yg no.3 n ada thermometer yg diatas itu. tapi sering nya slalu gosong kalau buat ngoven cake..padahal suhu sama dg yg diresep...knapa ya mba? jadi takut bikin cake pke oven...slalu yg kukus. bsa sharing info nya mba? terima kasih
ReplyDeleteItu karena termometer oven yang menempel itu tidak menunjukkan suhu dengan benar. Jadi, kalau kita tidak bisa memperkirakan panas si oven, mending dibelikan termometer jam saja. Oya, tambahan tips : pakai ilmu pasir supaya panasnya merata. Bisa dilihat di artikel Kamus-Konversi Baking. Semoga membantu. Happy baking !
DeleteTerima kasih mba info'nya... n ijin save artikel Kamus-Konversi Baking nya ya mba ;)
DeleteSama-sama. Monggo kalau mau disave ...
Deletemba salam kenal ilmu pasir nya save di artikel mana ya ? tx
DeleteSalam kenal juga. Tips ilmu pasir ada di laman Kamus - Tips Dapur ( bagian atas blog-di bawah judul ).
Deletekak mau tnya kalau beli otang pilih susun 2 atau 3
DeleteSaya pakai oven merk ini selalu gosong pinggirnya. Sering putus asa karena selalu terbuang separo. Kira2 kenapa ya mba? Apakah bisa diatasi dengan pasir!
ReplyDeleteDicoba saja mbak, siapa tahu berhasil ...
DeleteMba apakah oven model tangkring arang itu bs dipakai mskpn diatasnya tidak dikasih arang yaa ? Ato wajib dksh ?(Arangnya itu sprti arang sate yg menyalla trs ditaruh atas )mohon pencerahanya sy msh pemula...trmsksh mba
ReplyDeleteWaduh, saya tidak punya pengalaman menggunakan otang yang ada tempat arangnya. Tapi pernah baca, kalau tidak memerlukan api atas ya tidak perlu diberi arang. Kalau diperlukan arang, misal membuat lapis legit, baru ditaruh arang menyala di atasnya. Semoga membantu ...
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSalam kenal ya mba Yoen,
ReplyDeleteShare nya bermanfaat banget nihh, kebetulan aku baru mau beli oven, kepingin belajar bikin kue juga nih.. Oia mba, cara masuk ke milis nnc gimana yaa?
Dan klo menurut mba yoen, untuk pemula lebih mudah menggunakan oven hawa atw arang ya mba? Agak kurang ngerti juga dgn kegunaan masing2 jenis oven ini nih mba..
Makasih atas "pencerahan" nya ya mba :)
Salam kenal juga ..
DeleteUntuk bergabung di milis NCC, kirim email kosong ke : naturalcookingclub-subscribe@yahoogroups.com Selanjutnya akan dibalas emailnya dan ikuti petunjuknya.
Oven tangkring bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Oven dengan tempat arang bisa digunakan untuk membuat kue yang dibutuhkan api atas misal lapis legit, sedang oven putaran hawa tidak bisa.
Salam kenal mbak Yoen. Kemaren-kemaren pake oven pinjeman yang ada tempat arangnya, sedang hobby bikin roti, sesuai resep pake api atas bawah, api atas aku pake arang di tempat arangnya. Pas mau beli oven sendiri, aku beli yang pake bukaan hawa karena katanya hock ga ngeluarin lagi yang ada tempat arangnya. Pas coba bikin roti, rotinya gatot (selama ini bikin roti dengan otang yang pake api atas dan bawah). Sediiiih hiks. Mbak Yoen punya pengalaman bikin roti dengan otang yang ada bukaan hawanya ga? Share dong, biar galauku ga lama-lama (hihihihi lebay)
ReplyDeleteSalam kenal juga, Mbak. Saya baru beberapa kali bikin roti, dipanggang pakai oven ini juga. Oke-oke saja kok. Coba dilihat lagi apakah gagalnya karena ovennya atau sebab yang lain.
DeleteMbak saya baru beli oven tangkring tapi merk bima karena di toko dekat rumah adanya cuma merk itu.Di dalamnya cuma ada 2 rak,kalo bikin cake bagusnya taruh di rak atas atau bawah ya..
ReplyDeleteKira2 cepat gosong ga kalo dibawah
Karena tidak bisa lihat letak rak nya, jadi saya kasih sarannya kira-kira saja ya. Intinya letak loyang adonan berada di tengah oven. Kalau terlalu mepet bawah ( dekat api ) cake bagian bawah cepat gosong, kalau terlalu mepet atas, lama matangnya.
DeleteKalau hanya ada 2 rak, mungkin bisa ditaruh di rak bawah, saat cake sudah set, pindahkan ke rak atasnya. Semoga membantu..
mbak aku masih gangerti cara make ilmu pasir huhu. ada contoh gambar yg lebih jelas lagi? jadi pasirnya itu dibawah termometernya atau gimana?
ReplyDeleteIya, mbak. Loyangnya di isi pasir, ratakan, kemudian ditaruh di dasar oven. Jadi posisi termonya ntar memang di atas pasirnya. Semoga membantu ..
DeleteMbak Yoen, kalau aku baca di websites resmi Hock, lubang hawa yang terbuka berguna untuk mengalirkan udara panas keluar lewat atas sehingga permukaan atas kue lebih cepat panas. Kalau kayak gini, berarti sama dengan api atas ga sih? Terimakasih Mbak.
ReplyDeleteIya, tetapi uap panasnya tidak sepanas api atas beneran, misal yang pakai arang yang bisa dipakai untuk memanggang kue tertentu, misal lapis legit ( CMIIW).
DeleteMba knp saya klo bikin roti yg berbahan ragu selalu gagal.masih mentah gitu,,knp y mbak?ada ide gk?
ReplyDeleteMungkin bisa dilihat lagi apa ada kesalahan dalam proses pembuatannya. Karena roti beragi membutuhkan proses fermentasi untuk bisa mengembang dengan bagus.
DeleteSaya juga punya otang hock no 3 mba, udh setaun lebih, kalo pake yaa asal make aja, gak ngerti sm penggunaannya, sbnrnya saya bingung kalo manggang cake sebaiknya di rak yg mana, tengah ato atas, krn rak yg baeah jelas gak bs dipake, gosong terus waktu buat kie lebaran kmrn, oiya mba beli termometer utk ovennya dimana dan brp harganya, trm kasih sblmnya, salam kenal 😊
ReplyDeleteMemanggang cake di rak tengah. Bisa dipindahkan ke rak atas pada beberapa menit terakhir.
DeleteBeli termonya di toko besi dan bangunan. Maaf harga saya lupa.
salam kenal mba yoen,lebih dr 4x saya memanggang roti pake otang dan hasilnya sll sama,roti matang dan lembut tapi permukaan nya pucat jadinya kurang cantik tampilan nya,pdhl api sdh max dan rotipun sdh diberi bahan olesan,kira-kira apa masalahnya?apakah ketika memanggang saat roti setengah matang putaran hawa harus dibuka?
ReplyDeleteCoba dulu variasi olesan untuk roti sebelum dipanggang. Mungkin bisa membantu.
DeleteSalam kena mb Yoen, saya pemula dalam dunia baking, dan selama ini pake otang hock jg yg no 3,dan pake pasir juga bawahnya, ada yg mau saya tanyakan barangkali mb Yoen bisa kasi solusi, kalo saya bikin cake knp ya hasilnya selalu ngembang 3 sudut aja sehingga hasil cakenya tidak datar gitu mb alias miring padahal otang maupun kompor posisinya tidak miring mb, salah dimananya ya mb? trimakasih sebelumnya
ReplyDeleteCoba dicek apakah apinya rata ?
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHalo mbak salam kenal ya. Saya pemula dalam Hal baking. Saya berencan pake otang yang sama seperti punya mbak. Rencananya saya Mau buat brownies dengan otang hawa. Saya Mau nanya Mbak,untuk pemanasan oven kan pakai loyang pasir Dan thermo. Biasanya untuk brownies, berapa lama pemanasannya mbak Dan sampai suhu berapa? Lalu pada saat pemanggangan brownies, loyang pasir dan thermo tetap dibiarkan dalam oven kah mbak? Dan pada saat pemanggangan, putaran hawa nya harus dibuka ya? Terima kasih mbak sebelumnya.
ReplyDeleteLoyang pasir dan termo selalu berada di dalam oven.
DeleteUntuk memanggang brownies, oven dipanaskan hingga jarum termo menunjuk pada suhu 190 derajat celcius. Lamanya bisa berbeda-beda antara oven satu dan lainnya . Taruh loyang adonan di rak tengah, panggang sesuai instruksi resep.
Saya sering membuka hawa pada akhir2 pemanggangan.
Semoga membantu ya ...
Salam kenal mba, sy punya oven hock lungsuran almh ibu sy. Tp kalau suhu oven sudah panas kaki2 utk jaringnya itu selalu miring. Jd hasil cake sy bentuknya miring. Apakah mmg begitu mba...terima kasih sebelumnya
ReplyDeleteSalam kenal juga ..
DeleteSaya kok tidak mengalami hal seperti itu ya.
Alhamdulillah, akhirnya nemu penjelasan yg detail tentang cara penggunaan otang dan termometernya.
ReplyDeleteSemoga bisa bermanfaat.
DeleteTerima kasih kunjungannya.
Mba.. mohon masukannya.. saya mw beli otang tapi masi bingung mw yg pke hawa / arang..niat nya u bikin bika ambon ma sarang semut. Kira2 hasi yg maksimal pakai yg mana y mba.. hawa / arang..??
ReplyDeleteMaaf belum dapat membantu karena saya juga belum pernah membuat Bika Ambon atau Sarane Semut.
DeleteWahh kebetulan bgt nih
ReplyDelete.saya barusan beli tapi blm tau cara pakainy gmn hehehe...coba bsk saya bukanya otangku..tks infonya ya mbak.
Sama-sama, Mbak.
DeleteBaru beli oven nangkring.. Sebenarnya apa sebaiknya oven tangkring dengan dilubang di bawah dasarnya lalu masak dengan api sangat kecil menjadikan sangat efisien dan menghasilkan masakan mantap ?!
ReplyDeleteEfisien atau tidak bisa sangat bervariasi hasilnya. Sebaiknya terus dicoba pada berbagai jenis resep dan diamati hasilnya.
DeleteKak oven ku dimensi dalam(ruang bakar) 40*40cm buat panggang cake lama
ReplyDeleteSaya pakai kompor rinai 2tungku
Apakah besar kcil oven pengaruh pada lama waktu pembakaran jg?
Iya, besar kecil api pengaruh ke lama waktu memanggang.
DeleteKak, klo beli oven enaknya yg bulet ada buat arang kata org² atau oven yg bwt ada lubangnya bisa geser buka tutup, sama apa yg pake termometer atau yg ga ush pake termometer. Trus bagus mana hock atau bima atau buterfly. Satu lagi harus pake yg ukuran no brp bwt nubie kayak saya yg pengen jualan kue n baru mau belajar gini😁
ReplyDeleteMasing-masing oven punya kelebihan dan fungsinya sendiri.
DeleteKalau mengenai ukuran saya sendiri cuma punya satu oven ini, jadi maaf tidak bisa memberikan gambaran kalau oven yang lain ukurannya.
Salam kenal mbk, mau tanya ni, kalo otong hock no 3 bisa ndak mbk di pakai di kompor tungku 2, terimakasih banyak sebelumnya
ReplyDeleteHarusnya tetap bisa. Masalahnya kalau tungku sebelahnya juga akan digunakan mungkin perlu diukur benar-benar sebelum memutuskan untuk membeli.
DeleteKak aku mau beli oven dan masih bingung antara oven lubang hawa atas atau oven arang atas. Dan lebih baik yang nomer 3 atau 4. Terimakasih
ReplyDeleteMohon maaf belum bisa membantu. Bisa dibaca-baca dari berbagai sumber dan disesuaikan dengan kebutuhan. Btw,terimakasih kunjungannya.
DeleteMembeli thermometer kalau langsung beli di toko apa ya mba?
ReplyDeleteSaya dulu di toko bangunan. He..
DeleteMakasih infonya mb, saya br mo beli oven. Mencoba untuk baking. Apakah oven hock no. 3 cocok untuk pemula?
ReplyDeleteMohon maaf belum bisa membantu.
DeleteMohon maaf Bund kalau memanggang roti dibuka atau ga usah ya tutupnya?terima kasih banyak sebelumnya
ReplyDeleteKalau saya awalnya ditutup, kalau suhunya sudah mencapai yang diinginkan baru lubang atasnya dibuka.
DeleteMbaa mau tanyaa... Blm bnr2 mudeng nih.. jadi inti nya kl kita pakai oven tangkring.. yg lubang hawa nya di buka atau di tutup... Mks salam kenal...
ReplyDeleteKalau saya awalnya ditutup, kalau suhunya sudah mencapai yang diinginkan baru lubang hawanya dibuka.
DeleteHi kak. Dulu beli termometernya di toko apa? (Nama tokonya apa?)
ReplyDeleteSaya belinya di toko bangunan, Mbak.
DeleteTerimakasih kunjungannya.
Maaf, saya lupa nama tokonya.
Delete